Terbaik di antara penyerang satu tim.
Setelah
membedah lini per lini dari paling belakang yakni penjaga gawang,
pemain belakang, dan terakhir gelandang, tak adil rasanya bila tak
membahas sektor terakhir yakni pemain depan masing-masing penghuni
Manchester.
Dari sisi tuan rumah, banyak nama besar disana.
Terbaru adalah Radamel Falcao, berbahaya saat membela Porto dan Atletico
Madrid karirnya tak berulang apik saat mendarat di Manchester. Dirinya
kesulitan mencari perhatian Louis van Gaal dan insting termasuk senjata
rahasia ketika didaulat sebagai salah satu pemain paling bahaya. Begitu
juga dengan Robin van Persie musim ini bukanlah yang terbaik selama
tinggal di Inggris terhitung juga membela Meriam London.
Sementara
di sisi juara bertahan ada dua nama mematikan disana yang sayangnya
kesulitan bila main secara bersamaan. Hasil maksimal bisa diraih tim
bila penyerang saling bergantian entah itu beda laga atau menggantikan
satu sama lain di pertandingan sama. Edin Dzeko tak bisa dikesampingkan
walau Pellegrini lebih memberatkan pilihan pada Sergio Aguero.
Wayne Rooney
Jelas
dua nama disebut pada seksi Setan Merah bukanlah yang ada di benak van
Gaal saat menyusun tim menghadapi City hari Minggu besok. Harapan ada di
benak kapten Wayne Rooney untuk menampilkan performa apik setelah
kembali ke posisi natural. Beberapa pekan silam sempat ia mengisi lini
tengah klub guna memberikan tempat di depan bagi penyerang lain, skema
ini tak berjalan mulus hingga akhirnya tinggal Rooney seorang layak
menghuni garda paling depan.
Dalam lima laga terakhir liga
dirinya sudah mencetak empat gol, dua laga pada game week 28 serta 30
absen buat kiper lawan pungut bola dari dalam gawang.
Performa
paling baik adalah ketika menjamu Sunderland tak hanya ciptakan dua gol
tapi juga persentase akuras tembakan sangat baik. Dua dari tiga
percobaan dalam kotak penalti bisa menemui sasaran sementara 100% saat
jarak lebih jauh. Selebihnya hanya satu kali tepat mengarah ke gawang
dari dalam kotak penalti dari kesempatan yang cukup banyak. Kendati
begitu kehadirannya bisa membuat lini belakang lawan-lawan kelimpungan
ketimbang Falcao atau van Persie.
Sergio Aguero
Dibeli
mahal dari Atletico Madrid, seakan uang tersebut tak salah untuk pemain
satu ini. Hanya cedera yang bisa menghentikan sepak terjang pemilik
nomor punggung 16. Momen paling berharga sejauh ini adalah gol menit
akhir ke gawang QPR guna pastikan gelar liga. Setelahnya silahkan tanya
bek-bek lawan bagaimana kecepatan berpadu kelihaian mengolah bola dan
insting membunuh jadi satu.
Kini
City berharap agar performa top bisa kembali di Derby, pasalnya lima
laga terakhir tak sekalipun ia buat gol. Kejadian langka bagi pemain
sekelas Aguero. Beberapa kesempatan yang ia miliki tak bisa berubah jadi
gol, paling buruk ada di pekan nomor 29, saat itu enam kali lepaskan
tembakan dari dalam kotak penalti dan tak satupun mengancam gawang
lawan, hasil akhir poin penuh bukan jadi hak Manchester Biru. Persentase
terbaik adalah ketika minggu nomor 30 dimana mencapai 75% untuk akurasi
dalam kotak penalti saja, tapi tetap saja papan skor enggan menuliskan
nama Aguero.
Dua
pemain ini bisa jadi pembeda saat Manchester Derby esok hari. Seperti
ungkapan Aguero bahwa mencetak gol ke gawang United bisa mengembalikan
performa terbaiknya untuk kembali mengangkat posisi dalam klasemen
sementara. Bagi fans United tentu tak menolak melihat kembali gol cantik
Rooney dengan tendangan salto menghujam gawang Hart terjadi kembali di
tempat sama.
Sumber:
http://www.supersoccer.co.id