SATUAN MATERI PENYULUHAN
PTERYGIUM
A.
Dasar Pelaksanaan
Pokok Bahasan : Pterygium
Sub pokok Bahasan :
-
Pengertian
-
Jenis
-
Faktor Resiko
-
Tanda dan Gejala
-
Pencegahan
-
Penatalaksanaan
B.
Jadwal Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Sabtu, 09 November 2013
2. Waktu : 09.00 – 09.35
3. Tempat : Ruang Poli Mata RSUD Ulin Banjarmasin
4. Sasaran : Seluruh keluarga pasien di Ruang Poli Mata
C.
Tujuan Pelaksanaan
1. Tujuan Umum : Sasaran
dapat mengetahui penyakit pterygium dan mampu menerapkannya secara mandiri dalam merawat keluarga dengan penyakit pterygium.
2. Tujuan Khusus : Sasaran dapat memahami
-
Pengertian
-
Jenis
-
Faktor Resiko
-
Tanda dan Gejala
-
Pencegahan
-
Penatalaksanaan
D.
Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E.
Media
1. Karton
2. Laptop
F.
Pelaksanaan
1. Waktu : 35 Menit
2. Pembukaan : 5
Menit
3. Penyampaian Materi : 15 Menit
4. Tanya Jawab : 5 Menit
5. Evaluasi :
5 Menit
6. Penutup :
5 Menit
G.
Proses Penyuluhan
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN MAHASISWA
|
KEGIATAN PESERTA
|
1
|
09.00 – 09.05
|
Pembukaan :
-
Pembukaan Penyuluhan
-
Perkenalan Anggota penyuluhan
|
Mendengarkan dengan baik
|
2
|
09.05 - 09.20
|
Penyampaian materi :
-
Pengertian
-
Jenis
-
Faktor Resiko
-
Tanda dan Gejala
-
Pencegahan
-
Penatalaksanaan
|
Mendengarkan Penyampaian materi
|
3
|
09.20 – 09.25
|
Memberikan kesempatan kepada peserta
unuk bertanya
|
Peserta bertanya pada mahasiswa
|
4
|
09.25 – 09.30
|
Evaluasi ; Memberikan pertanyaan
kepada peserta seputar materi yang telah disampaikan.
|
80% dari peserta mampu menjawab dengan
benar
|
5
|
09.30 – 09.35
|
Penutup
|
Mendengarkan Penutupan
|
Moderator : -
Tugas : Memimpin jalannya acara dan
proses penyuluhan menyampaikan kontrak (Waktu, tempat dan topik )
Penyaji
: -
Tugas : Menyampaikan tujuan umum dan khusus
menyampaikan materi penyuluhan
Notulen : -
Tugas
: Mencatat pertanyaan dari
audience atau peserta
Observer
: -
Tugas : Mengamati jalannya proses
pendidikan kesehatan dan mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan sesuai dengan
SAP
Fasilitator : -
Tugas : Menyediakan fasilitas pendukung
proses
Dokumentator : -
Tugas
: Mendokumentasikan proses
jalannya
Materi
1 1. Pengertian
Pterygium
Pterygium,
Daging Tumbuh di Mata
Mata adalah organ tubuh yang sangat penting. Jika
mata mengalami gangguan, maka hal ini akan sangat mengganggu aktifitas dari
pemiliknya. Mata adalah jendela dunia. Banyak sekali penyakit yang berkaitan
dengan masalah mata, salah satunya adalah adanya daging yang tumbuh di bola
mata, atau yang kita kenal dengan istilah pterygium.
Pterygium adalah pertumbuhan fibrous berbentuk
selaput tipis dari jaringan bagian putih mata dan mengalami pembesaran ke arah
kornea. Umumnya pterygium tidak bertumbuh ataupun membesar, namun kelainan bisa
terjadi hingga pterygium menutupi bagian kornea mata. penyebabnya sampai saat
ini belum begitu jelas. namun secara statistik, penyakit ini banyak menimpa
para pekerja out door yang banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, hingga
lebih sering terkena sinar matahari, angin dan debu. Oleh karena itu penyakit
ini lebih banyak dijumpai di daerah tropis.
2 2. Klasifikasi
Pterygium
Berdasarkan luas perkembangannya diklasifikasikan menjadi :
Stadium
I : Pterigium belum mencapai limbus
Stadium
II : Sudah mencapai atau melewati
limbus tapi belum mencapai daerah pupil
Stadium
III : Sudah mencapai daerah pupil
Berdasarkan progresifitas tumbuhnya :
1. Stasioner
: Relatif tidak berkembang lagi (tipis, pucat, atrofi)
2. Progresif
: Berkembang lebih besar dalam waktu singkat
3 3. Faktor
Resiko
Faktor
yang menjadi resiko adalah debu, pasir dan partikel-partikel yang terbawa oleh
angin. Pterygium jarang diderita oleh anak-anak. penyebab yang lain adalah
berbagai zat iritan, faktor genetik, alergi, kekeringan pada mata, faktor
angiogenik, dan infeksi papilomavirus.
4 4. Tanda
dan Gejala
Gejala
primer dari penyakit ini adalah, terasa ada butiran pasir di bola mata. Dan
ketika dilakukan pemeriksaan akan ditemukan bintik yang tumbuh dengan warna
merah akibat ada pembulu darah yang terganggu. Mata akan terasa tidak leluasa
untuk melihat, merah dan berair.
5 5. Komplikasi
Komplikasi
dari pterigium meliputi sebagai berikut:
-
Gangguan penglihatan
-
Kemerahan
-
Iritasi
-
Gangguan pergerakan bola mata.
6 6. Pencegahan
Sebagai
pencegahan, langkah terbaik adalah dengan menghindari faktor resiko.
1. Gunakan
sun glasses atau topi lebar saat melakukan aktivitas di ruang terbuka.
2. Menggunakan
obat tetes mata khusus.
3. Memeriksakan
mata kita secara rutin ke dokter mata untuk mengetahui adanya gejala ataupun
gangguan pada mata kita.
7 7. Penatalaksanaan
Penanganan
pterygium pada tahap awal adalah berupa tindakan konservatif seperti penyuluhan
pada pasien untuk megurangi iritasi maupun paparan sinar ultraviolet dengan
menggunakan kacamata anti uv.
Bila
pterygium semakin besar, akan dapat menyebabkan astigmatisma atau silau. Ada
pterygium yang tumbuh secara perlahan, namun ada pula yang tumbuh secara cepat.
Bila pterygium telah meliputi bagian tengah kornea, penglihatan akan menjadi
kabur.
Jika
terpaksa, atau sudah ada bintik yang tumbuh di area kornea, apalagi mendekati
tepi pupil mata, maka satu-satunya jalan adalah dengan melakukan pembedahan.
Sebab jika masalah ini dibiarkan akan mengganggu pandangan penderita. Operasi
pengambilan pterygium relatif aman. jadi anda tidak perlu khawatir untuk
melakukannya. Operasi pterygium dilakukan dengan pembiusan lokal, dengan cara
menyuntikkan obat kejaringan pterygium yang sebelumnya juga sudah ditetesi anti
rasa sakit. Selama operasi tidak terasa sakit. Perawatannya tentu saja mencegah
supaya tidak terjadi infeksi, jangan terkena air selama 1 minggu, jangan
terkena debu juga. Biaya pembedahan ini cukup murah. Paska operasi biasanya
akan diberikan terapi lanjut seperti penggunaan sinar radiasi B atau terapi lainnya.
Daftar Pustaka
Ilyas,
Sidarta.2002.Buku Ilmu Penyakit Mata edisi II.Jakarta
Istiqomah,
Indriana.2002.Rencana Asuhan Keperawatan edisi III. EGC.Jakarta
Download: leaflet SAP PTYRIGIUM